Lalu apa manfaat dari Anda ‘melek’ berbagai macam majas?
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang kita menggunakan
gaya bahasa namun kita tidak menyadarinya. Mungkin karena hal itu sudah biasa
kita menggunakannya. Kalau kita jeli atau teliti kita bisa menilai ucapan
seseorang apakah ia menggukan gaya bahasa (dalam istilah tata bahasa Indonesia
disebut majas) atau justeru datar.
Berikut ini contoh kalimat datarnya :
“Monggo, masuk ke rumah saya yang besar ini!” begitu kata tuan rumah menyilahkan tamunya untuk masuk. Tamunya memandang ke sekelilingnya, melihat ke atas, melihat ornamen-ornamen unik, ekspresi wajahnya mewakili rasa kagum.
Dan ini contoh kalimat yang menggunakan majas :
“Monggo, masuk ke gubuk saya yang kecil ini!” begitu kata tuan rumah menyilahkan tamunya untuk masuk. Tamunya memandang ke sekelilingnya, melihat ke atas, melihat ornamen-ornamen unik, ekspresi wajahnya mewakili rasa kagum.
Kalimat ajakan tuan rumah dicontoh pertama tersebut sama sekali tidak memiliki makna. Artinya sangat terang apa yang disampaikan tuan rumah kepada tamunya bahwa rumahnya memang benar-benar besar dan bagus. Sampai-sampai tamu yang datang tersebut tertegun.
Beda lagi dengan contoh kalimat kedua. Tuan rumah
mempersilahkan masuk tamunya dengan majas berjenis litotes.
Dari contoh di atas ini, Anda bisa menyimpulkan sendiri apa
manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Yakni, manfaat yang kita ambil ketika
menggunakan majas ialah kita akan memiliki seni dalam mengungkapkan kata, sehingga
orang yang kita ajak interaksi akan merasakan keindahan dalam bentuk kata,
tidak membosankan dan menarik untuk terus didengarkan.
Bahkan majas sendiri sangat penting di dunia literasi,
contohnya penulis cerpen, puisi atau novel. Jika penulis tidak menggunakan
keindahan kata dalam karyanya, bisa dijamin pembaca akan akan merasakan
gersang.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar